Powered by Blogger.

[BOOK REVIEW] SUPERNOVA #3 PETIR BY DEE

by - January 01, 2015

 
286 pages
Published April 2012 by Bentang Pustaka (first published 2004)

ISBN 978-602-8811-73-6
edition language: Indonesian
Supernova Episode : Petir
karya Dee/Dewi Lestari

Selamat membaca ^^

            Better late than never, it’s right? Kayaknya udah telat banget saya baca buku ini. Karena sudah berpikiran negatif, akan bahasanya si penulis Ibu Suri alias Dewi Lestari, yang akrab dengan nama penulisnya Dee. Akhirnya saya menyelesaikan membaca buku ini dalam waktu tiga puluh empat jam. Bahasanya selalu apik, dan belum membosankan bagi saya yang membacanya. Petir.

[Sinopsis]-

            Tokoh utama yang bernama Elektra, mempunyai kebiasaan aneh; suka menontoni kilatan petir. Jika langit mulai ditumpuki awan gelap, dia paling dulu berlari keluar. Elektra hidup dari dua bersaudara yaitu dengan Watti. Dan ayahnya seorang tukang listrik miliknya sendiri “Wijaya Elektronik”, yang sudah almarhum karena terkena struk. Watti menikah dengan Kang Atam ketika Dedi sedang mengerjakan instalasi listrik untuk proyek bank terbesar di Bandung. Semenjak Dedi meninggal, Watti hidup bersama suaminya yang bertugas jadi staf medis di Freeport. Semenjak Watti tinggal bersama suaminya, dan Dedi almarhum, Etra tinggal sendirian di rumah warisan Dedi. Elektra pun mengawali perkenalan dengan Ibu Sati seorang yogini, dan seorang entrepeneur muda urakan bernama Toni alias Mpret.
            Etra bertemu Ibu Sati, karena perkenalannya di toko Ibu Sati, yang menjual berbagai macam keperluan aneh-aneh. Etra membeli keperluan untuk lamaran kerjanya menjadi pengajar di STIGAN (Sekolah Tinggi Ilmu Gaib Nasional), baginya lamaran aneh tersebut bisa mengubah gaya hidupnya yang tiap harinya menjadi Hari Bosan Nasional. Tidur, bangun, makan Indomie, dan minum Lo Han Guo campur minyak Chiu lima tetes. Begitu seterusnya. Maka dari itu Etra bersikeras ingin melamar pekerjaan di STIGAN. 

            Tidak hanya mengawali perkenalan dengan Ibu Sati, Etra pun bertemu dengan teman kuliahnya Betsye; yang memperkenalkannya dengan warnet dan dunianya. Dari yang tidak paham dengan internet, Etra pun sudah paham dengan email dan sebangsanya. Betsye pun, juga mengenalkan Etra dengan kawannya Kwoy si penjaga warnet. Tidak hanya Kwoy, Etra pun mulai kenal dengan Toni alias Mpret. Etra jatuh cinta dengan Mpret sejak awal pertemuan mereka. Hidup Etra sudah merasa berubah dengan internet, dan Etra pun menjadikan rumahnya (Eleanor) untuk zona nongkrong, warnet, rental playstation.

            Bisnisnya berkembang pesat, hidup Etra pun benar-benar sudah berubah. Di sepanjang perjalanan bisnisnya, banyak yang dialami Etra; mulai jatuh sakit, pertikaian dengan Mpret, dan lainnya. Dan juga sampai bertemu Bong, teman Mpret. 

“Kalau kamu mendengar bunyi guntur di luar sana, artinya ada konflik sedang berusaha diselesaikan. Tujuh puluh sampai seratus kilatan setiap detiknya di seluruh bumi. Bayangkan. Alam tidak pernah berhenti membersihkan dirinya. Dan, kalau kamu sadar bahwa kita sepenuhnya bercermin pada alam, mungkin kamu bisa lebih mengenali diri kamu sendiri.” –

**
Banyak sesuatu yang tiba-tiba muncul di buku ini, dari isi hati, humor yang tiba-tiba sangat lucu, membuat saya terkekeh sendirian. Bahasanya mengalir, tidak seberat yang saya bayangkan. Banyak yang bilang bukunya Dee itu selalu memuat bahasa yang berat, maka dari itu saya dulu malas sekali membacanya. Karena saya coba melihat film pertamanya Dee ‘Supernova’ Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Gila! Saya mulai kecanduan dengan karyanya.

 




 

You May Also Like

6 komentar

  1. Di buku pertama surealismenya jauh lebih kental. Petir ga terlalu berat dicerna karena tidak se-sophisticated yang pertama. Dari semua buku Dee yg gue baca beberapa taun lalu, Petir menurut gue yg lebih light.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku belum baca buku-bukunya Ibu Suri, nanti bakal kubaca, Kak. Bikin ketagihan sih :(

      Delete
  2. Replies
    1. Yaaah, aku belum baca! Nanti bakal kubaca. :D

      Delete
  3. Keren kok, gue juga suka bacanya :)

    ReplyDelete