Powered by Blogger.

[7] - Celengan Rindu

by - February 05, 2015




            Tabik, Kawan-kawan...

            Surat ketujuh, ah senang sekali saya bisa menuliskan surat untuk lelaki yang saya kagumi dari beberapa tahun yang lalu. Bukan hanya saya yang mengaguminya, tapi banyak ribuan perempuan di sana yang kagum padanya. Bahkan lelaki pun ada juga yang mengaguminya. Awesome!

Hampir setiap hari saya mendengarkan lagu beritme indah itu. Celengan Rindu. Saya, suka dengan suaramu, Bung. Bukan hanya suaramu, dari kata-kata romantismu, kalimat puitismu, dan lyrick lagumu yang selalu enak didengar. Kau tidak bosan, jadi orang yang selalu mengagumkan? Saya, sempat heran. Kau menciptakan banyak kalimat yang indah untuk siapa? Untuk semua orang? Kau tidak takut banyak yang jatuh cinta padamu, termasuk saya? Ah sayang, saya sudah memilih lelaki terbaik. Jadi, saya hanya bisa mengagumimu. Siapa yang tidak mengenalmu di dunia literasi? O, ya, apakah kau memang termasuk pria yang romantis, seperti yang kaulakukan di sosial media pada umumnya? Ah, saya tidak peduli. Mau kau jelek, ganteng, tinggi, kurus, gemuk, atau berjerawat, yang terpenting kau selalu mengagumkan untuk saya.

Bung, saya sangat mengagumimu. Entah, berapa lagumu yang ada di playlistku. Berapa cuitanmu di twitter, yang selalu saya ambil pelajaran. Bung, kau benar-benar mengagumkan! Ibumu pernah nyidam apa, ketika mengandungmu? Apakah Ibumu juga seorang penyanyi? Ibumu, hebat, Bung. Bisa melahirkan anak sepertimu. Tidak ada Ibu, yang tidak hebat. Termasuk saya, bukan? Yang kelak akan jadi istri dari lelakiku. 

Jangan matikan hapemu
Kau tahu aku benci khawatir
Saat kau tak mengabari
Aku tak suka bertanya-tanya
Ingin kubakar dia yang sering mention-mentionan denganmu di twitter
Namun kau slalu meyakinkanku
Untuk tumbuhkan percaya bukan rasa curiga – Celengan Rindu

            Bung Fiersa Besari, sekali lagi. Saya mengucapkan terima kasih, kau telah mengagumkan. O, ya, jaga kesehatanmu, jangan sering sakit lagi ya, Bung. Kasihan penjuru sosial media yang tiba-tiba sedih ketika kausakit.

Hari ke-7 dalam program #30HariMenulisSuratCinta


You May Also Like

1 komentar