Powered by Blogger.

Event Lamongan Tempo Doloe 2015 - Semua Serba Vintage

by - June 14, 2015


LAMONGAN TEMPO DOLOE

        Memperingati Hari Jadi Kota Lamongan (HJL) ke-446 tahun, yang bertepatan dengan tanggal 26 Mei 2015, kota ini belum berhenti dalam menyelenggarakan event. Banyaknya agenda acara yang dilakasanakan pun membuat antusias warga mengikuti semua acara tersebut. Di antara rentetan acara tersebut adalah; Pemilihan Yak Yuk Lamongan, Parade budaya, Lomba Fotografi, dan lain sebagainya. Nah, event yang terkahir diselenggarakan dalam tahun ini adalah; Lamongan Tempo Doloe (LTD). Event ini dilaksanakan sejak tanggal 11 Juni 2015 sampai Sabtu malam 13 Juni 2015. Yang mana acara ini dibanjiri dengan pengunjung dari pelbagai daerah. Warga pun menyukai acara ini karena, LTD ini hanya diselenggrakan setiap satu tahun sekali. LTD inipun dipenuhi oleh stand-stand dari pelbagai UKM, perkantoran, komunitas, dinas-dinas yang ada di Lamongan, dan lain sebagainya. Adapun puluhan peserta yang berpartisipasi dalam LTD ini; dari Kesertariatan DPRD, Gabungan Satpol PP, Hotel Mahkota, Fotografer Lamongan, Warung-warung kecil milik warga, dan lain-lain.
SUASANA LTD 2015
STAND BANK DAERAH LAMONGAN
ANGKRINGAN TJAK TONY

MBAK AYU DODOL JAJAN

TUKANG NYINDEN

        Semua yang ada di sini adalah berbau vintage atau sesuatu yang ada di era 60-an. Mulai baju yang dikenakan peserta, makanan dan minuman tradisional yang dijual, stand-stand yang didirikan, sampai lagu-lagu yang ditembangkan. Adapun makanan tradisional yang ada di sini, yaitu; Serebeh (Serabi), Cenil, Jongkong, Kucur, Nogosari, Jemblem, Nasi Kancil, Nasi Jagung, dan masih banyak lagi makanan tradisional yang dijual di LTD ini. Minuman tradisional pun ada sini, yaitu; Dawet, Beras Kencur, dan jamu yang lainnya. Apalagi di penjual serebeh, pengunjung rela antre panjang demi membeli serebeh yang masih hangat. Harga serebeh ini terkenal murah, hanya dengan 1000 rupiah bisa mencicipi satu porsi, rasanya pun gurih dan lezat pastinya. Maka dari itu, pengunjung rela uwel-uwel-an demi mendapatkan serebeh ini. Bukan hanya itu, di sini juga ada alat tradisional untung menggiling jagung, yang mana dapat membuat nasi jagung. Alat ini digunakan sejak tahun 1897. Kemungkinan alat digunakan hanya di desa-desa terpencil saja. Karena, pada umumnya di era modern ini banyak yang sudah menggunakan alat penggilingan yang canggih. Sembari alat ini memutar, dan menggiling jagung. Lagu Nasi Jagung pun ditembangkan oleh musisi dari Lamongan.
NOGOSARI WAR!
JEMBLEM WAR!
DEMI KUCUR RELA UWEL-UWEL-AN
NASI KANCIL IWAK SEGORO DAN ES DAWET

     Tidak hanya itu, ada juga stand dari komunitas, yaitu; Fotografer Lamongan (FL). Yang mana sebelumnya pun diadakan lomba foto untuk memperingati Hari Jadi Kota Lamongan. Di stand inipun berjajar rapi karya dari pesrta lomba. Dan, tak lupa pada paginya diadakan seminar fotografi dengan pemateri Arbein Rambey. Berbahagialah kalian yang bisa mengikuti acara ini, karena tidak dipungut biaya alias free! (Mirisnya, saya tidak ikut. Pedih, perih jadi satu *gelandotan sambil nangis batu akik*). 
STAND FOTOGRAFER LAMONGAN
MODEL DARI HOTEL LAMONGAN
FINALIS YAK YUK LAMONGAN
ALAT PENGGILING JAGUNG
LELAKI DAN DULINAN MANUK-MANUKAN

Ada juga stand yang unik, yang mana berbuansa tempo dulu. Menunya pun serba mkurah banget! Adaapun menu Nasi Kancil harganya hanya Rp2.500, es dawet Rp1000. Saya kira, Nasi Kancil ini isinya daging kacil, ternyata salah total. Nasi Kancil ini adalah, nasi putih yang dibungkus daun pisang dengan lauk iwak segoro (ikan teri), dan tahu tempe. Lebih nikmat lagi jika mencicipinya bersama teman, keluarga, ataupun pacar. Yang single pun juga tak masalah. Buktinya saya. *Bukan promosi* *Pura-pura bahagia*
      Acara LTD ini sungguh apik dan menarik bagi pengunjung. Tapi, sangat disayangkan jika diadakan dalam satu tahun sekali. Selalu sukses untuk Lamongan, maju terus ke depan (Kalau ke belakang namanya mundur, Neng).


Tabik, Kawan


You May Also Like

18 komentar

  1. wah, ada om Arbain Rambey juga..
    duh kalo anak rantau susah mau nonton ginian :(
    acara bagus nih, coba kalo bisa di"blow" kayak MTD, dipromosikan jadi event nasional mungkin lebih bagus ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, iya tuh, dijadiin event nasional aja. Lagian bisa menguntungkan penjual toh, hihihii

      Delete
  2. Suka sama yang gayanya mbak ayu yang dodol jajan, gayanya kayak si mbah ku heheheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahha, namanya juga event tempo doloe, gayanya juga dong, hihi

      Delete
  3. Woooow manuk-manukan x_x
    Btw suka jembleeeem, ahhh jd pengen bikin. Dulu sblm nikah rajin deh bikin dewe hihihi skrg kok males yo :))))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah hayoo, seneng dulinan kuwi yaa wakakakkak.


      wah iya kahh??? Ihhh mauuu kakk :(

      Delete
  4. Saya lumayan suka yang vintage :D
    Di kota saya juga ada acara dengan tajuk serupa. Seru banget ngelihat foto hitam putih tempo dulu dan membandingkan dengan keadaan kota saat ini.

    ReplyDelete
  5. Wah, seru juga yak! ini acara udah lewat ato masih berlangsung sekarang? bisa buat ngisi acara weekend

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udaahh lewat atuh, kan sudah saya tulis tanggal berapa -_-

      Delete
  6. Cieeeh anak Lamongan yang berbakti. Bisa dateng ke acara tempo doeloe. Aku nggak pernah dateng eventnya di Gresik. xD
    Aku pengen kucurnya Mbak Ay... Wenak iku

    ReplyDelete
  7. makanan lezat dan murah-murah itu ... mau ._.
    keren banget Lamongan ada acara kayak gini, semoga bisa sering-sering

    ReplyDelete
  8. Seperti di Malang, Malang Tempo Doloe. Acara sejenis ini memang perlu diadakan agar generasi muda bisa mengetahui sejarah kotanya. Salam kenal :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah iya, kah? Di Malang juga ada??? Kereennn :D

      Delete
    2. Ada, udah enam atau tujuh kali Mbak diselenggarakan tiap ultah Malang.

      Delete
  9. Tulisanmu ini mau tak culik buat bahan LBI pekan 4.. Gambarnya juga deh sekalian biar nggak nanggung. :D

    ReplyDelete