Powered by Blogger.

Tutup Dolly dengan Batik Tulis Jarak Arum

by - October 22, 2015


Batik Tulis JarakArum, Dolly – Dolly, siapa yang tidak kenal dengan tempat prostitusi terbesar se-Asia Tenggara? Banyak orang berpikiran negatif tentang tempat ini, dan banyak dicemooh dari beberapa kalangan. Alkisah saya anak rantau yang hijrah dari Lamongan menuju Surabaya untuk mengejar ilmu, akhirnya saya banyak belajar tentang Kota Pahlawan, Surabaya. Begitu mencari ilmu di kota metropolitan kedua ini, ternyata banyak sekali pertanyaan dari kawan saya di luar sana.

“Kamu kuliah di Surabaya, Dolly apa kabar?,”

“Eh ceritain Dolly, dong,”
[Salah satu wisma di Dolly]Dolly sudah tutup :))

Sempat terketuk hati yang paling dalam ini, eh lebay amat yak. Bermula dari beberapa pertanyaan dari banyaknya kawan di luar Surabaya sana, akhirnya saya ngepoin, ada apa sih di Dolly? Bukannya sudah tutup? Saya pun memberanikan ke tempat eks-lokalisasi tersebut. Kali pertama saya menginjakkan kaki di Dolly, Eks-lokalisasi, tangan, kaki, hati gemetaran. Melihat bangunan besar, yang dulu sering dibuat tempat prostitusi. Pada saat itu saya memasuki salah satu wisma, dan terkejut. Ada aktivitas warga yang luar biasa, bagi saya. Melihat sekelompok Ibu-ibu yang memegang canting batik elektrik, sembari melukiskan tangannya di atas lembar kain.

Yap, patut untuk dibanggakan. Sekelompok Ibu-ibu tersebut adalah warga terdampak dari daerah eks-lokalisasi, banyak yang salah artikan pmain dari Dolly ini adalah warganya. Padahal, warga di sini adalah terdampak. Bayangkan, ada beberapa Ibu-ibu itu yang biasanya mata pencaharian mereka dari eks-lokalisasi tersebut, seperti tukang parkir, laundry, toko kelontong, dan lain sebagainya.
fisik boleh rapuh, kreatifitas, jangan!

Saya memerhatikan ada Ibu yang usianya cukup tua untuk menggarap batik ini, tangannya masih lincah, penglihatannya pun masih bagus untuk membatik yang apik. Batik Tulis Jarak Arum, adalah batik yang dikembangkan oleh Ibu-ibu terdampak warga Jarak, Dolly. Maka dari itu, batik Jarak Arum ini memiliki ciri yang khas dari namanya. Tidak hanya itu, masih kurang juga dalam pemasarannya. Karena masih banyak masyarakat yang melihat sebelah mata dari batik tersebut. Bahan pembuatan batik inipun, masih seperti batik biasanya, dari kain batik yang biasa digunakan orang Jawa pada umumnya, dan tinta untuk membatik pun masih biasa. Oya, namun kualitasnya bagus, tidak ada campur tangan pabrik, masih steril. Yap! Nah, untuk motif yang mereka gunakan kebanyakan adalah membentuk daun jarak dan membentuk burung. Unik, simple, dan lucu, kayak kamu ngegemesin. Ehe.
proses membatik di Jarak Arum

sebagian Ibu-ibu berpartisipasi dalam membatik

Saya terharu ketika Mbak Fitri ketua dari kelompok Ibu-ibu tersebut berkata, “Usaha dan hasil membatik ini jauh, Mbak. Namun, Batik Jarak Arum ini harus dikembangkan untuk merubah citra Dolly yang terkenal jelek,” ujarnya.

Tertawa dalam hati, budaya yang kurang dilestarikan, pembuatannya sulit, dibeli dengan harga murah. Hahahaha. Ya, Gusti, tulung. Mewek gue book. Tapi, senang banget melihat Ibu-ibu yang semangat mengembangkan batik tersebut. Dan, gaes, kalau kalian berkunjung ke Surabaya, sebaiknya waktu Event Pahlawan Ekonomi, karena batik ini sering dijajakan dalam bazar tersebut.

Jadi, gaes, kalau kalian mampir ke Surabaya, jangan lupa mampir ke Dolly yaa, karena Dolly sekarang sudah berkembang menjadi daerah yang apik, karena citranya sudah berubah. Apalagi Batik Jarak Arumnya. Keep exploring! ^ ^


Semoga bermanfaat, manis

Tabik, ^ ^





You May Also Like

28 komentar

  1. Apiiik iki Aya.
    Semoga JUARA ya :)

    ReplyDelete
  2. Cakep ay kainnya, besok2 main ke dolly yaa siang ajah yaa ay... Sukses lomba nya

    ReplyDelete
  3. terakhir kali aku lihat video berdurasi pendek di fb tentang dolly. Di video itu ada sekelompok remaja yang membuat semacam tourism gitu ke Dolly, mengingat yang terkena dampak penutupan dolly ini yang seperi dituliskan, tukang parikir, becak, loundry, dan lainnya. Ada 3 tujuan wisata disana, aku lupa, ada kampung souvenir, bangunan2 yg dulu dijadikan prostisusi, dan 1 bangunan lagi lupa. Semoga kedepannya Dolly jadi semakin baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, sekarang semakin membaik, Mas. Nahh iyaa skrg kampung-kampungnya dijadikan tempat centra umkm hihiih, yuk ke sini yuk

      Delete
  4. Ya Allah, semoga usaha mereka saat ini berkah.

    Semoga menang ya, Mak.
    Menginspirasi

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah, kini citra daerah dolly makin baik. Semoga makin hilang citra negatifnya...

    ReplyDelete
  6. Semoga usaha batik ini dapat terus berkembang dan bermanfaat untuk warga sekitarnya ya..

    ReplyDelete
  7. Semoga rejeki warga di Dolly semakin baik & barokah yA, mbak. Aamiin...
    Saya berharap lokalisasi di dekat tempat saya juga dibekukan. Dialihkan usaha yg baik2 saja. Apalagi potensi wisata masih sangat bagus :D

    ReplyDelete
  8. wah wah. keren! sekarang dijadiin tempat usaha yang positif gini ya :D

    ReplyDelete
  9. di Dolly ada beginian ya Ay..aku baru tau nih...

    ReplyDelete
  10. keren, merubah citra dolly menjadi tempat yang benar2 eksotis batiknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, Mbakk betull hihii, meskipun baru dibikin semoga membaik :D

      Delete
  11. wah gak nyangka dolly skrang dijadikan tempat pembuatan batik. daebak!!
    semoga menang lombanya mbak...

    ReplyDelete
  12. semoga citra Dolly bisa lekas berubah ya Mbak. Tapi sekarang para PSK itu sekarang cari jobnya lewat internet :-(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyasih Mas, tapi gak semua dari Dolly kok mas, yang menjalankan prostitusi online :)))

      Delete