Powered by Blogger.

Hadiah untuk si Bidadari di Tahun Baru

by - January 02, 2016


Hadiah untuk si Bidadari di Tahun Baru – Dulu, pada tahun 1992 tepatnya si mantan penjual donat sekaligus bidadari yang diturunkan Tuhan untukku, melahirkan saya. Alkisah nenek saya yang cerita tentang Ibu saya. Waktu kecil Ibuku memang terkenal ulet, ia sudah menjajakan donatnya ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ia tak pernah malu, merasa senang dengan banyaknya teman yang membeli donatnya.
(bidadari tak bersayap)
Hingga SMA ia masih bermental dagang, ia membantu nenek saya yang menjual sayuran. Namun, mental dagangnya berhenti ketika ia duduk di bangku SMA. Ia berusaha mencari pekerjaan lain, ia memberanikan diri untuk mengikuti kursus kecantikan. Terhitung sudah Sembilan belas tahun lamanya Ibu saya memberanikan membuka wedding organizer, karena kegigihannya puluhan tahun, hampir semua impiannya tercapai. Meskipun hanya lulusan SMA. Hingga kini, Ibu masih menjalankan pekerjaannya. Hampir setiap bulan ia membantu pernikahan orang.

Namun, selama enam tahun saya tidak melihat bagaimana kegigihan Ibu saya tersebut. Saya jauh dengan Ibu saya karena urusan pendidikan di luar kota. Di tengah kesibukannya ia tak pernah lupa mengasih kabar, berdoa, dan menangis hingga suaranya parau.
Dan, sangat disayangkan sekali dengan saya yang sudah seusia ini. Saya hanya bisa mengasih ala kadarnya, belum bisa membahagiakannya seperti beliau yang banting tulang demi pendidikan saya. Banyak sekali pelajaran yang saya dengar dari cerita Nenek saya. Ibu saya memang gigih, bermula dari berjualan donat, dagang sayuran, hingga sekarang bermanfaat bagi orang lain.

Bu, maaf saya yang masi nodong uang jajan
Bu, maaf saya yang belum bisa masak sendiri
Bu, maaf saya belum bawa menantu untuk Ibu
Bu, ketahuilah karena paras cantikmu, karena sifatmu,
saya susah berbagi cinta pada yang lain
Bu, terima kasih sama pepes pindang yang Ibu bikin
Bu, terima kasih yang selalu ngingetin saya sembahyang

Sampai detik ini, Ibu saya masih meneruskan usaha WO-nya. Banyak sekali lika-liku yang beliau hadapi. Dari banyaknya pengalaman yang ia alami, maka dari itu ia selalu belajar dari pengalaman tersebut. Sangat disayangkan, saya kuliah pun masih jauh dengan beliau. Oleh sebab itu bagi saya, hadiah untuknya sangatlah penting, semisal; menaikkan haji Ibu, membelikan rumah, dan memberi menantu untuk Ibuku. Ehhhh. Itu termasuk hadiah jangka panjang. Namun, selain itu juga agar jauh di mata namun tetap melekat di hati saya ingin memberikan sesuatu yang special untuknya. Yang bermanfaat untuk harinya, yaitu;
1.      Cardigan
Bagi saya, ini sangat bermanfaat dan bisa untuk bekerja Ibu saya. Dan cardigan ini warnanya cerah, berkesan modern, dan Ibu saya pasti lebih fashionable. Bagian belakang panjang, dan lengannya pun cantik.
2.      Jilbab
Ibu saya sehari-harinya memakai jilbab, ketika bekerja pun begitu, dan jilbab seorang perias mempengaruhi. Nah, scarf dari Delarosa ini motifnya lucu maka dari itu saya pilih untuk si Ibu cantikku.

Nah, gimana? Cocok bukan jika cardigan cantik, dipadu dengan jilbab yang kece dipakai oleh si perangai cantik ini? From me with love, Mom. ^ ^

Tulisan ini diikutsertakan untuk lomba dari Moxy "Special New Year Gift for Mom" (Jangan cuma saya saja yang ikutan, kalian pun harus ikut ^ ^ )



You May Also Like

14 komentar

  1. feelingku menang iki Ay.

    You are as pretty as your mom :)

    bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin, feelingmu tak pernah salah, Mbak. Muucih muahhh :*

      Delete
  2. Ibunya pasti senang sekali ya mbak. Jadi kangen ibuku juga ;(

    ReplyDelete
    Replies
    1. :'( iya mbak, semoga senang, selalu mendoakan yaa mbak :*

      Delete
  3. Same with bocahbukanbiasa....this lovely post as pretty as your mom :)
    Gudluck!

    ReplyDelete
  4. Ibu saya juga sehari-harinya make jilbab. Jadi kangen.. :(

    Sukses ya untuk lombanya dan salam hangat dari Bondowoso..

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahh iya mas, terima kasih, salam dingin dari Surabaya :D

      Delete
  5. Semoga beruntung ya, Mba Tantiiiik...

    ReplyDelete
  6. Ibunya pasti fashionable banget nih mbak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, emak saya fashionable, saya aja dikira kakaknya -_-

      Delete
  7. memang kita ingin memberikan sesautu pada ibu padahal ibu sendiri tak pernah mengharapkan

    ReplyDelete