Surabaya,
adalah salah satu kota tujuan pertama saya untuk berilmu. Di kota pahlawan ini
saya sudah merantau hampir 5 tahun. Jika ditanya beberapa teman,
"Kamu kuliah di mana?"
"Oh Surabaya yang terkenal prostitusinya
kan?" Berbagai pertanyaan tersebut selalu membuat saya kepikiran.
*****
Tak
lama, 2016 di awal bulan saya sempat berkunjung ke Dolly, yang sering
didebatkan oleh public. Saya berusaha mengetahui bagaimana keadaan
eks-lokalisasi yang sekarang. Akhirnya saya bisa bertemu dengan
sekelompok Ibu ibu yang membatik di Jarak, Dolly. Saya berbincang dengan Mbak
Fitri sekaligus ketua dari UKM Batik Tulis Jarak Arum.
Mbak
Fitri menjelaskan tentang keadaan eks-lokalisasi Dolly yang sekarang, sudah
berubah hampir 80%. Sudah tidak seperti dulu lagi. Salah satunya UKM Batik Tulis
Jarak Arum, nama yang diambil dari kampungnya. Batik Jarak Arum produksinya
mulai berkembang, apalagi pada saat ini sudah difasilitasi adanya
Pahlawan Ekonomi.
ibuk e arek Suroboyo
Bicara
perihal Pahlawan Ekonomi, pada Sabtu 3 Desember 2016 Anugerah Pahlawan Ekonomi digelar
di halaman Taman Surya, Surabaya. Acara yang diikuti dari beberapa UMKM dari
ribuan UMKM tersebut dimulai sejak pagi pukul 06:00 yang dibuka oleh Tri
Rismaharini Wali Kota Surabaya.
Di
acara tersebut banyak sekali stand-nya, di antaranya ada stand fashion, houseware, shoes and bag, pastry and bakery. Bukan
hanya itu, dalam jalannya acara juga ada perlombaan gerak dan lagu yang
mana mengusung jingle Pahlawan Ekonomi.
Pada
Pahlawan Ekonomi atau yang kerab disebut PE saya dipertemukan kembali dengan
Mbak Fitri dari Jarak Arum. Batik dari Dolly tersebut dipasarkan di PE. Mbak
Fitri tidak pernah bosan bercerita yang giat mengembangkan produk dari eks-lokalisasi
Dolly tersebut menuju MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).
Mbak Fitri
Selain
batik tulis Jarak Arum, saya juga bisa berbincang dengan owner Ayu Cookies, Bu
Maryana Fitria (43) dari Kecamatan Bubutan. Awalnya cuma lewat depan booth-nya
eh ternyata Ibu Maryana menggoda perut saya “Ayo Mbak brownies walohnya dicoba, enak
lho Mbak” Saya pun tergoda dan terlena, wehehehhe.
Ibu
Maryana ini tidak lelah menggoda saya, selain brownies waloh, beliau juga menggoda saya
dengan sus super keju, dan saya pun membelinya karena ketagihan dengan
testernya. Sembari mencicip, beliau menjelaskan tentang Pahlawan Ekonomi,
karena PE usahanya berjalan lancar sampai bisa terjual ke Hongkong, Belanda,
Singapore, dan Negara lainnya. Sebelum ada PE, packaging Ayu Cookies tidak semenarik sekarang. Beliau banyak belajar
dari PE, oleh sebab itu beliau berharap agar PE terus maju, lancar, dan usaha
kecil bisa mendunia.
Ibu Maryana owner
Setelah
tergoda dengan Ayu Cookies, haus pun datang. Saya menuju stand minuman.
Menemukan jamu Ombe Seger Waras dulu saya menemuinya masih memakai gerobak,
istilahnya masih jamu gendong. Ternyata packaging sekarang lebih menarik. Jamu Bu Sutinem (owner) layak diduniakan. Jamunya selain enak juga
segar karena jamu tersebut resep dari nenek moyangnya, kata Bu Sutinem.
Pahlawan
Ekonomi memang juara dalam mengembangkan UMKM. Jadi UMKM yang berpartisipasi
dan unik wajib diapresiasi. Saya tak lelah menunggu siapa sang juara. Beberapa
pemenang lainnya dari berbagai macam kategori; Home Indsutry, Creative Industry, dan Culinary Business. Tak
disangka-sangka Bu Maryana dari Ayu Cookies menjuarai kedua dalam kategori Home Industry. Ibukkk selamaaat Ibuu, pastry-mu memang menggoda!
Kategori Home Industry
Juara
pertama; UKM Diah Cookies produk kue kering asal Kecamatan Genteng. Juara kedua: UKM Ayu Cookies, produk Kue Kering asal Kecamatan Bubutan.
Juara ketiga: UKM Ersetep dengan produk keset karakter asal Kecamatan Gubeng.
Kategori Creative Industry:
Juara
pertama: UKM KNR produk dompet, tas, sulam dan bordir dari Kecamatan
Karangpilang.Juara kedua: UKM 101 True Fashion Earth produk aksesoris dari bahan hasil alam asal Kecamatan Mulyorejo.
Juara ketiga: UKM Surya Galery produk andalan batik jumput dari Kecamatan Gayungan.
Kategori Culinary Business (CB)
Juara
pertama: UKM Kecamatan Krembangan, yakni Dupak Makmur Bersama (DMB) Catering
lewat aneka produk catering.Juara kedua: UKM Larisma produk aneka olahan daun semanggi dari Kecamatan Sambikerep.
Juara ketiga: UKM Cuk Judes produk bakso hitam dari Kecamatan Sawahan.
Ada juga Top of The Top
Kategori
Home Industry (HI): Yuli Food produk makanan cireng, cilok dan sosis dari
Kecamatan Tandes.
Kategori
Creative Industry (CI): UKM Batik Alsier
produk unggulan aneka kain batik asal Kecamatan Rungkut.
Kategori
Culinary Business jatuh pada UKM Akwan Cake produk aneka kue basah dari
Kecamatan Bubutan
Di penghujung acara Anugerah Pahlawan
Ekonomi 2016 diiringi dengan hujan dan kemeriahan para peserta yang antusias
mengikuti dari awal sampai akhir. Banyak harapan menuju 2017 terutama untuk
Pahlawan Ekonomi, semoga selalu lancar agar lebih mendunia karena produk lokal,
khususnya dari Surabaya. Karena adanya PE, saya bisa membanggakan ke teman-teman
saya, Surabaya selalu kreatif!
Tabik,
Semoga bermanfaat ^ ^