Powered by Blogger.

Kali Pertama Menelusuri Pantai Hutan Kera Nepa, Sampang

by - December 08, 2016


Pantai  hutan kera Nepa, Sampang – Adakah di antara kalian yang belum pernah ke Madura? Yang kalian tahu dari Madura pasti banyak yang mengira hanya ada si cantik Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura. Wah, salah besar. Ibarat, Jembatan Suramadu adalah pembuka saja. Siapa sangka di Madura banyak yang lebih menarik, dan masih banyak orang  belum tahu. Sebenarnya di pulau tersebut terdiri beberapa kabupaten yang mana di setiap kabupaten memiliki banyak wisata, seperti halnya di Sampang, terdapat pantai  hutan kera Nepa.
 
Pengalaman menuju Nepa kali pertama membuat saya kagum. Perjalanan yang memakan jarak 90km dari jembatan Suramadu menggunakan bis bersama kawan-kawan famstrip menduniakan Madura bareng beberapa blogger dari Indonesia yang bisa bikin suasana adem di setiap perjalanan *halah*

 rosid dan kawan


awkaprie

endorse


FYI Pantai dan hutan Kera Nepa ini yang menangani, salah satunya BPWS (Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura). BPWS memang berperan penting dalam pengembangan wilayah tersebut. Tidak salah lagi kalau mereka punya rencana-rencana yang bagus untuk pengembangan Pantai Nepa yang nantinya wisatawan bakal ramai menuju ke tempat itu.

Tidak lama kemudian kami tiba di Desa Batioh, siapa sangka desa yang asri ini diujungnya memiliki pantai yang cantik. Karena kami akan bermalam pastinya homestay adalah jujugan pertama. Warga di sana ramah, baik sekali menyambut kami. Waktu yang ditunggu-tunggu makan siang, yapp saya suka sekali kalau kulineran di tempat-tempat seperti Desa Batioh. Gak nyesel, ternyata masakan orang Batioh enak-enak. *emang doyan*

Saya pun tidak sabar melihat indahnya pantai Nepa. Sengaja, saya bersama kawan saya Awkarin dan Nyai Dasimah mencari different view di Pantai Nepa biar bagus untuk difoto. Oya, asal kalian tahu ternyata pasir di Pantai Nepa ini warnanya cokelat seperti bumbu pecel, halus. *gak penting*
Sangat disayangkan sampai dari pantai menbuat pemandangan tak asyik. Dalam hal tersebut, memang sudah saatnya warga punya kesadaran masing-masing. Tapi tidak papa hal tersebut tidak mebuat kebahagiaan saya hilang seketika. Jadi ingat perkataannya Mas Husein (read: Koh Halim) "Gimana kalau lain kali kita ke sini sambil bersih-bersih sampah!" OKESIPPP ide menarik untuk Mas Husein. (saya bagian si penyedia kantong kresek)

Di bibir Pantai Nepa memang cocok untuk bermain bola, atau sejenisnya. Ombak di Pantai Nepa memang tidak terlalu besar, namun airnya sedikit keruh tidak baik juga untuk berenang. Sepertinya menjadikan Nepa mendunia sebaiknya fasilitas lebih diperbanyak, misal toilet umum, gazebo, peminjaman pelampung atau ban, reboisasi, dan fasilitas yang mendukung lainnya.

 makan, biar bahagia

 totalitas
 
memperebutkan tongkat

hasil foto keluarga

Setelah asyik berfoto di Pantai Nepa, kemudian saya mengikuti kawan-kawan saya menuju Hutan Kera Nepa. Saya kaget, baru saja sampai di gerbang sudah dikejar-kejar kera. Pengin mewek ya Allah, ini kenapa gak ada yang bilang kalau di hutan kera Nepa tidak boleh panik, kita harus selo, biar keranya juga gak panik. Sedih!

Jika kalian ke hutan kera Nepa, jangan kaget di dalam hutannya banyak kera *MASA SIH???* Maksud saya di Nepa ada juru kunci yang bisa memanggil kera-kera tersebut dengan bahasa isyarat. Kera-kera di sana senang sekali kalau dikasih makan, coba saja kalau menuju hutannya bawa kacang, onde-onde, kue cucur pasti kalian dihampiri.

Hari sudah mulai petang, saatnya kembali ke homestay. Satu hari di Nepa memang menyenangkan, wajar kalau kawan-kawan saya banyak yang tanya “Whats, Nepa? Di mana itu?” Buat kalian yang penasaran mending langsung saja ke Sampang. 

Akses Menuju Pantai Hutan Kera Nepa lumayan mudah, kalian bisa menggunakan transportasi darat yaa (masa sih). Iya, bisa pakai motor, mobil, bis pun bisa masuk kok. Namun, perlu parkir dekat dengan Nepa, kemudian jalan kaki hanya sebentar saja. Jadi kendaraan diparkir di dekat rumah warga dekat dengan pantainya. Sebelumnya kalian harus sediakan uang kecil untuk parkir. 



Tabik, 
Keep exploring!

You May Also Like

23 komentar

  1. Akhirnya ke post juga ya mbak aya.. hehehe..

    Duh itu ada rosid dan teman nya..

    Ah senang bisa jumpat blogger hits surabaya seperti mbak aya. Smoga bisa bertemu lg di trip selanjutnya ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya nih, tapi timestampnya sudah tanggal 8 kwkwkwwkw...

      Delete
    2. Kaliaaaannn ❤❤❤❤❤❤

      Delete
  2. Tinggal lanjut nyusur pulau-pulau sumenep yang ada di kejauhan seperti Raas, Keramaian, Masalembo, dll :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ehh raas, aku taunya nama desa
      Masalembo, boleh tuuuuhh

      Delete
  3. Rosyid yang malang. Hahahaha :D. Aduh keinget makan rame-rame gitu aku jadi kangen ;).

    ReplyDelete
  4. wisata di madura yang kutahu selama ini ya wisata reliji. eh itu madura bukan ya? kalau alam...dll nya baru tau pas kalian rame2 kesana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya di madura juga ada wisata religi hihhhiii

      Delete
  5. Sandalmu apik Ay apalagi ditambah jempol nan aduhai
    Kamu tetep semelohai Ay...

    ReplyDelete
  6. Betul kata mas Whiz, sandalnya kuerennnn... Jalan2Seru Menduniakan Madura

    ReplyDelete
  7. Aku hanya pengen tahu tempe karo sambele, yang lainnya gak pengen bhuahaha

    ReplyDelete
  8. Wih ada fotoku sama mbak Aya, makasih lo mbak dah mau foto bareng sama aku.

    ReplyDelete
  9. Mbaknya swall*w ambassador ya... �� haha duh itu awkaprie...miss u all lah..pokoknya..ayo eksplor madura maneh..

    ReplyDelete
  10. aku justru masih penasaran, itu si rosid sebenarnya bareng siapa? kamu atau dia
    hahaha

    ReplyDelete
  11. produkku kapan dibantu diendorse mba?

    ReplyDelete
  12. akhirnya, mampir ke blog ukhti Aya.
    wkwkw. mas husein.. :D
    Btw, ada satu spot di Pantai Nepa yang mgkin kalian g kesana. di sana ada tambak udang. wow banget lho. aku sempet wawancara bapaknya, dan kayanya satu2nya pembudidaya udang di sana

    ReplyDelete