Powered by Blogger.

Tiba di Gunung Gede Pangrango

by - February 04, 2019


Mulanya ingin singgah di Gunung Gede Pangrango sejak 2016 lalu, tapi angan itu hanya sekadar melintas, cuma bisa berfoto di depan kantor informasi Gn. Gede Pangrango. Akhirnya, kami sekitar berdua belas merealisasikannya. Perjalanan kali ini dengan orang-orang baru, dengan latar yang baru, pun dengan nama-nama yang baru. Perjalanan dari Jakarta Bogor memakan waktu sekitar 3 jam, basecamp sudah terlihat di depan mata. Istirahat sejenak untuk melanjutkan perjalanan di pagi hari. 
 
alun-alun surken
Tepat 10.30 memulai perjalanan, riuh para pendaki seperti di tempat-tempat wisata pada umumnya, tapi memang benar kali ini saya tidak merasakan nyaman karena banyaknya lalu lalang orang. Ya salah sendiri, mengambil jadwal pendakian di akhir pekan. Yang tadinya ingin menyepi malah sebaliknya melihat rombongan anak-anak SMP, atau adik-adik yang masih cukup belia selalu menyapa, “duluan ya, Kak”.

Jarak dari basecamp menuju pos pengumpulan simaksi sebenarnya tidak cukup jauh, tapi jalanannya saja yang tidak landai. Baru sebentar jalan, tapi wajah saya nyaris pucat. Dia yang sabar menemani saya cuma bilang “wajar, jarang mendaki, jadi tubuh kamu butuh penyesuaian dulu” baiklah.
 
senior
iya iya senior
Simaksi sudah terkumpul, selanjutnya kami akan melewati sekitar 5 pos. Gunung Gede memiliki ketinggian sekitar 2.958mdpl. Sebenarnya jarak dari satu pos ke pos lain dekat, ya hanya tanjakan naik turun, apalagi medan yang becek karena diguyur gerimis. Saa dan dia paling belakang dari rombongan, karena memang fisik saya yang belum terlatih daripada senior lainnya. Untung punya travelmate yang sabar, saya harus akui itu. Terkadang ia sedikit gengsi untuk memperlihatkan kelelahannya. 
 
pe,amdangan setiap pos
Empat pos sudah terlewati, oya kalau sinmggah di pos empat jangan lupa cicipi pisang gorengnya, meskipun harganya cukup mahal tapi nikmatnya gak karuan. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, sepertinya romnbongan lain sudah berada di Surya Kencana, tapi saya masih jalan ngos-ngosan, sesekali ia mneledek “Ayo, jangan kalah sama anaknya Kang Maman,” Kang Maman salah satu rombongan kami, tapi hebatnya beliau membawa dua putrinya yang masih SMP. 
 
lagi-lagi teriyaki
pancake darurat
ngantri air
iyain
ok
Tidak terasa Alun-alun Surya Kencana sudah di depan mata. Sayangnya banyak edelweis yang sudah mengering, tadinya gerimis nyatanya hujan semakin lebat. Untungya tenda sudah didirikan oleh rombongan lain. Malam itu kami hanya masak, bercanda, di bawah glamping camp yang dihiasi lampu-lampu natal yang kami bawa dari rumah. Karena terlalu lama mengobrol, apesnya tak ada satu orang pun yang mengabadikan malam itu. Hahahah.
Kami hanya satu malam di sini, paginya seperti pendakian sebelum-sebelumnya, mengambil air sambil memotret di Surya Kencana. Cerah, langit biru, dan rumput yang mulai menguning. Sayangnya jarak mata air sungguh jauh dari tenda kami, sempat mengeluh, tapi tak apa. Menu pagi ini ada daging, pancake, dan sayur hijau lainnya, meskipun sedikit tapi nikmat jika dimakan bersama/.
Tak terasa pukul 12.00 pun tiba, kami harus segera turun jika tidak malam mengintai kami. Sampai di basecamp sekitar pukul 05.00 sore, kami bergegas pulang ke Jakarta. Lalu lalang pendaki masih terlihat, meskipun besok sudah memasuki hari kerja. 

Kembali ke Jakarta
Keesokan harinya saya harus kembali ke Surabaya, menuntaskan pekrjaan, kembali dengan file-file foto pernikahan, berrtemu client, dan seterusnya. Tiket sudah saya beli, apesnya lupa untuk checkin (HALOOOO). Tiba di bandara sekitar pukul 15.00WIB sedangkan flight pukul 15.10WIB. Memang waktu itu saya benar-benar lalai, atau emang ingin tetap menetap di Jakarta agar tidak LDR? Saya terduduk lemas di depan pintu keberangkatan. Ia hanbya menertawakan saya, dan seperti orang suci yang tidak punya dosa. 
 
pesan tiket pesawat di pegipegi.com
Mungkin, untuk selanjutnya harus benar-benar teliti dan melakukan pembelian yang efektif seperti di pegipegi.com. Aplikasi yang moblile friendly apalagi dengan keunggulan fitur pencarian tiket pesawatnya. Sebagai kaum LDR pasti saya mencari tiket promo, apalagi jika dipesan jauh-jauh hari. Mudah sekali untuk booking tiket pesawat pesawat garuda Indonesia, cukup unduh di Playstore untuk android atau di Appstore untuk pengguna iOs, kemudian daftar dengan akun kalian, isi data-datanya. Daann, silakan berburu tiket pesawat sesuai tanggal dan tujuan masing-masing.

Jika sudah cukup lakukan pembayaran, dan tunggu e-tiket di surel kalian. Gimana?? Mudah kan? Selamat berlibur!!!

You May Also Like

7 komentar

  1. Seru banget bisa mendaki di Gunung Gede Pangrango dengan teman-teman senior :D

    ReplyDelete
  2. Wah ada yang lagi ngomongin mendaki ya. Seru banget kelihantannya

    ReplyDelete
  3. Pesan tiket pesawat atau kereta api sekarang memang praktis ya, tinggal duduk manis udah dapat :D

    ReplyDelete
  4. Pesan tiket pesawatnya di pegipegi ya. Aku juga biasanya pesan tiket kereta api di pegipegi. Soalnya mudah hehe

    ReplyDelete
  5. Apa nggak capek kak, habis mendaki terus balik ke Surabaya lagi

    ReplyDelete
  6. Gunung Gede Pangrango ini asyik buat pendakian pemula ya. Pun dengan pemandangannya yang ajib.

    ReplyDelete
  7. kalo belom pernah naik gunung, apakah gunung itu rekomen buat pemula kayak gue gini, ka?

    foto-fotonya bagus banget uy.

    penasaran, siapakah tokoh yang dimaksud 'dia' dalam cerita ini.

    ReplyDelete