Tukang Tenun Karpet - Tuhan Nggak Ngasih Saya Anak
Selamat membaca....
Mbah Sup, sering
dipanggil seperti itu pemilik nama lengkap Supiyati. Umurnya sudah enam puluh
satu tahun. Dulu dia pernah punya suami, tapi suaminya sudah dipanggil Yang
Kuasa mendahului dia. Pekerjaan sehari-harinya menenun karpet benang. Mbah Sup
tinggal di Lamongan Jawa Timur. Yang disinggahi sekarang rumahnya, yang mana
diberi bosnya. Rumahnya sekarang lumayan, daripada yang dulu ketika beliau
masih tinggal dengan suaminya. Dulu rumahnya masih terbuat dari bambu. Luasnya
pun tidak melebihi kamar kita pada umumnya. Rumahnya tidak ada ruangan untuk
ruang tamu, semuanya jadi satu. Kamar tidur, dapur, dan tempat nenun. Gajinya
setiap delapan hari mencapai delapan puluh ribu rupiah. Itu pun harus
menyelesaikan sebelas potongan karpet. Dari pagi sampai sore beliau menenun di
rumahnya. Alat tenunnya pun sudah rapuh. Kemarin saya sempat bertanya pada
beliau.
“Mbah punya anak?”, tanyaku.
“Saya tidak dikaruniai Tuhan anak, tapi nggak
papa, saya masih bisa bersyukur,” kata beliau. Saya pun tersenyum, menangis
dalam hati, iba.
Sehari-harinya
Cuma ditemani mesin tenun, televisi, radio jaman dulu, dan Tuhan pun selalu
menemani.
Sosok Mbah Sup serius menenun (Fotografer: Aya) |
Mesin tenun Mbah Sup yang masih setia menemaninya (Fotografer: Aya) |
2 komentar
Yang tidak punya anak pengin punya anak, yang sudah diberi anak ada yang menyianyiakan atau malah ada juga yg sampai tega membunuhnya. :(
ReplyDeleteYang belum nikah pengin cepet punya anak :p
Delete