Powered by Blogger.

[11]- Selamat Bahagia

by - February 10, 2015



            “Heppy, bangun!” Sutinah, perempuan berbadan kecil, membangunkan putri bungsunya dengan menggoyak-goyakkan badannya. Happy pun seketika bangun, kemudian cepat mengalungkan handuk ke kamar mandi. Hari ini, hari bahagianya. Ia akan dipersatukan, dengan pria pilihannya, Arif. Hari ini, terima kasih, Tuhan. Heppy, perempuan mempunyai kelebihan berat badan. Timbangan pun tidak mempunyai angka yang tepat untuknya. Kebaya, widgest, sampai konde yang dipakainya pun kekecilan. Arif pria kelebihan berat badan juga, bersikeras menghalalkan perempuannya sekarang juga. Jas untuk acara ijab qobul, ah, hilang! Bagaimana bisa hilang?Perias pengantin pun, dimarahi. Penghulu sebentar lagi tiba. Ah, sial. Arif pun mulai kesal. Sutinah, Sang Ibu menyabarkan mereka.

            “Jangan khawatir, Sayang. Pasti, lancar. Percayalah,” Heppy memberi senyuman termanisnya, semanis kembang gula di depan sekolah dasar yang harganya masih lima ratus rupiah.
            “Iya, sayang. Semoga lancar, aku tanpa berjas hitam, kamu tanpa baju pengantimu yang longgar, dan sepatumu yang kesempitan. Mari, kita mulai, sayang,” jawabnya pasti.
            Penghulu pun tiba, berkulit putih, berkacamata dan memiliki badan yang sangat ideal. O, ya, dia laki-laki yang tampan. Arif pun, hampir terlewatkan di pikiran Heppy. Bagi Heppy perbedaan Arif dan Si Penghulu, seperti Kakak Adik, yang beda Bapak dan Ibu.
            “Sah??” tanya si Penghulu tampan ke tamu undangan. Suaranya sedikit parau, tapi enak didengar. Gurih, renyah, kayak kerupuk udang.
            “Sahhhhh!!” teriak Heppy kegirangan, “Krekkk,,” benang di kebayanya mulai terbelah, robek bagian ketiaknya. Arif pun tercengang.
            “Tenang, sayang, jangan panik, jangan malu. Yang penting sekarang sudah sah, dan nanti malam acara kita lancar,” bisik Arif di telinga Heppy. Heppy tersenyum, senyum kembang gula dioplos dengan gulali.
***
            “Selamat hari ulang tahun pernikahan, sayang,” Arif mencium batu Nissan Heppy, sambil mengingat dua tahun yang lalu. Ibu masih depresi, kematian Heppy dua hari setelah pernikahan. Ibu memukul-mukul kuburan Heppy. Heppy, tenanglah di sana. 
Selamat menikah, untuk kalian yang menikah hari ini. Selamat bahagia! 


Hari ke-11 dalam program #30HariMenulisSuratCinta



You May Also Like

8 komentar

  1. Bagusartikel atau ceritanya. Lengkapi donk dengan ilstrasi atau gambar yang sesuai dengan tema artikel atau tulisannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. O, ya terima kasih atas masukannya. Kemarin sebenarnya mau masukkan gambar, tapi karena koneksi internet yang kacau, saya urungkan. :D

      Delete
  2. u,uu,uuu.. :')
    haru. . .

    ReplyDelete
  3. ayo Aya segera menikah juga.... :)

    ReplyDelete
  4. Membaca suratmu dengan secangkir kopi memang begitu nikmat, tak mampu berhenti :)

    ReplyDelete