Powered by Blogger.

Akhirnya, Mudik Gratis bersama DAIA!

by - June 01, 2019


Setelah menjadi pasutri, kepindahan saya ke Jakarta menjadi kewajiban karena ikut suami. Memasuki bulan kedua, ternyata Idul Fitri pun hadir. Mau tidak mau, tetap harus pulang kampung ke Lamongan. Karena kami belum sempat kepikiran untuk tiket mudik, jadi was-was jadi mudik atau tidak. Ternyata memang rezeki kami, DAIA memiliki program mudik gratis dari Jakarta. Tuhan emang Maha Baik!
pulang yeay
Kami pun dengan semangat mengikuti programnya, yang mana tahap pertama ikut serta dalam kontes foto di instagram, setelah menunggu pengumuman dan lolos! YEAY! Keberangkatan kami pada tanggal 30 Mei 2019. Yang bikin seneng mudik kali ini menggunakan moda transportasi kereta api Sembrani Priority, nah lho siapa yang gak bahagia! Kalau naik KA Eksekutif sudah biasa, tapi kali ini emang pengalaman mudik yang luar biasa.

Sebelum mudik, kami memastikan tidak ada pakaian kotor, dan berangkat pun sudah membawai pakaian wangi karena pakai DAIA. Momen mudik kali ini sungguh berkesan, yang biasanya saya bersama keluarga sekrang sudah ditemani suami, dan apalagi mudiknya ke Jawa.
persiapan mudik
mudik bareng saudara


dapet VVIP
Keberangkatan dimulai dari Stasiun Gambir, kereta priority memang diprioritaskan. Dari segi tempat tunggu, sampai snack pun tidak kekurangan, memang benar seperti kereta wisata. Pukul 19.00 keberangkatan kami, prama prami dengan pakaian rapi menyambut kami dengan ramah dan senyuman manis. Gerbong yang berisi sekitar 28 kursi dengan tatanan kursi 2 dibanding 1 terlihat lebih eksklusive dibanding KA eksekutif seperti biasanya. Selain tersedia toilet yang cukup bagus, juga tersedia TV lumayan besar, cocok untuk karaoke.
Di samping itu KA Priority juga menyediakan makanan prasamanan dengan sysytem all  you can it, pokoknya jangan khawatir untuk kelaparan. Produk makanan dari wings pun tersedia. Surgaaaanyaaa!!
Self(i)
stok makanan
yang enak


paling enak

tetep enak
kai priority


mudik gratis bersama DAIA
Perjalanan yang memakan waktu 10-11 jam tidak terasa, tiba-tiba sudah sampai di Lamongan. Mudik kali ini saya tidak woro-woro ke keluarga, saya bilang tidak bisa pulang, karena tiket yang cukup mahal. Ibu sempat pengin marah, kecewa, hihihi. Tapi, pagi-pagi sudah mencet bel rumah, beliau kaget dan memeluk saya. Gak ngebayangin kalau saya beli tiket sendiri, harga tiket lebaran memang relatif mahal, kalau bukan karena DAIA sepertinya kami tidak jadi pulang kampung. BTW Terima kasih DAIA!!

Tabik,



You May Also Like

0 komentar