Pro Kontra Tayangan Infotainment Masa Kini
<![endif]-->
Menurut opini
saya: Saya yakini, bahwa tayangan infotainment masa kini sangat kurang edukasi.
Infotainment dari acara gosip-gosip seleberiti sampai ke tayangan yang tidak
senonoh pun sekarang sudah ramai. Bahkan jika dihitung yang memuat edukasi pun,
sekarang sudah sedikit. Jika tayangan televisi sekarang semakin kurang edukasi,
seharusnya KPI pun harus semakin ketat dan tegas dalam menjalankan tugasnya. Seperti
Halnya infotainment Silet dengan pembawa acara Mbak Fenny Rose yang mengatakan “Kota
Yogyakarta kota malapetaka”. Ya, jelas warga Yogyakarta heboh dengan pembacaan
Mbak Fenny Rose dan tidak terima. Saya pun yang bukan warga sli Yogyakarta
merasa tersinggung.
Permintaan
maaf yang seperti gambar aktif pun tidak tepat. Kenapa? Tidak semua masyarakat
Indonesia bisa membaca, dan paham. Ada juga, maaf kaum difable (penyandang cacat). Pelanggaran tersebut sudah
termasuk dalam pelanggaran kode etik jurnalistik. Karena berita tersebut sudah
tidak memberitakan yang baik dan tidak akurat.
Seharusnya
permintaan maaf, dinyatakan oleh Mbak Fenny Rose dengan segenap redaksi silet
secara langsung. Bukan hanya sekadar tulisan aktif. Bukankah sekarang profesionalisme
kerja jurnalistik harus mempunyai 5 etika, yaitu : berdasarkan fakta, cover
both side, check and rechek, bermanfaat bagi masyarakat, mengindahkan etika
jurnalistik. Jika setiap jurnalistik menggunakan 5 etika tersebut maka semua
kerjanya baik dalam berita dan infotainment semuanya tidak bermasalah. Namun
dalam kenyataanya saat ini banyak jurnalisme yang bekerja tidak memikirkan
bermanfaat atau tidaknya informasi yang mereka dapatkan baik untuk masyarakat,
dan tidak mengindahkan etika jurnalisme. Sehingga banyak hasil jurnalisme yang
melanggar dari aturan penyiaran dan P3 SPS.
Semoga
bisa lebih berhati-hati lagi dalam membawakan berita. Dan Kerjasama wartawan
dan penyiaran perlu diperbaiki agar infotainment tidak ada pelanggaran dari UU
penyiaran dan P3 SPS lagi. Dan jika redaksi silet menyatakan maaf, itu pun
bukan karena kesengajaan. Bisa jadi, memang benar-benar tidak tahu bagaimana
menyatakan kalimat yang benar sehingga merugikan public.
1 komentar
Setuju banget mbak. Susah banget nemu tayangan yang oke dan berkualitas. Apalgi anak saya masih kecil dan hobi nonton, mau ga mau beralih ke TV kabel. Semoga segera ada solusi ya bagi pertelevisian kita biar ga merugikan public
ReplyDelete