MENIKAH ITU PENTING, BUKAN YANG PENTING ITU MENIKAH
sumber |
“Harapan
kamu di 2015, apa?”
“Sehat
selalu, diberi banyak rezeki, dan bisa menikah di 2015”
Memangnya, semudah
itu bilang menikah? Memangnya sudah siap semua, dari lahir batin, maupun materi?
Memangnya, usia kamu sudah cukup, untuk membina rumah tangga yang baik?
Memangnya, memangnya, memangnya? Kalau banyak pertanyaan memangnya, lalu, kapan
kamu menikah? Talk less do more!
Bukankah, rumah tangga
yang bahagia itu atas dasar cinta dan kasih sayang, bukan? Haruskah membina
rumah tangga dengan terburu-buru? Jika menikah bahagia hanya di awal, untuk
apa? Sulit, untuk mempertahankan hubungan rumah tangga. Apalagi yang diajak
menikah, mempelai perempuan yang usianya
baru baligh. Apakah dia sudah siap membina keluarga? Baru saja, ingin menikmati
masa remaja dengan teman-temannya, tapi kebahagiaannya sudah direbut.
Tiba-tiba, harus mengurusi rumah tangga, suami, dan anak-anaknya.
“Menikah itu
nikmat, asal sudah halal, berhubungan intim dengan suami itu, pahala banyak”
“Menikah itu
nikmat, biasanya yang salat suka bolong, suka tidak berjama’ah, kalau ada suami
bisa diimamin. Dicium pula keningnya, kalau usai salat”
Lah, kalau yang
masih pacaran sampai bertahun-tahun? Kayak kredit mobil aja, wekawekaweka. Iya,
kalau dinikahin, lah kalau nggak? Okey, santai dan nikmatin saja, selagi tidak
berzina. Tapi, memangnya iman kamu sekuat apa sih, untuk melawan setan?
“Biar gak berzina,
langsung nikah saja!”
“Iya, gak usah
pacaran. Pacarannya kalau setelah menikah”
Kalau mau langsung
menikah, tanpa tahu bagaimana sifat dari pasangan kita masing-masing, memangnya
yakin, kalau rumah tangganya sejahtera selamanya. Semisal si pria kalau tidur
suka mendengkur keras sekali, dan si perempuan pun kalau tidur ngiler sampai
bikin pulau. Gimana? Gak jadi pacaran, gak jadi bikin anak. Jika si pria
doyan makan, dan rakus, ternyata si perempuan tidak bisa memasak? Gimana? Jika
si pria rocker, dan anak metal yang suka nge-band. Dan si perempuan kutu buku,
dan suka menulis, gimana? Tapi, gimana, kalau si pria anak blogger, dan si
perempuan pun anak blogger? ^ ^
Menikah
itu penting...
Ta’aruf, tahu
pribadi masing-masing. Menjauhkan dari perbuatan zina, dan membangun rumah
tangga yang baik dan benar. Menjauhkan dari pertikaian dalam rumah tangga.
Menambah pahala, dan menjauhkan diri dari dosa. Bertanggung jawab.
Yang
penting menikah...
Uang udah banyak,
usia udah cukup, tinggal pilih pasangan saja dalam hidup. Tanpa tahu bagaimana
membina keluarga yang baik, yang penting dapat pahala, tidak pacaran dan tidak
berzina. Yang penting halal. Banyak yang penting.
Banyak juga yang
bilang, menikah itu enak di awalnya saja, setelah itu tanggung jawab. Menikah
itu senang di awalnya saja, setelah itu pertengkaran, bahkan bisa ada perceraian.
Memang, ada yang bilang, banyak yang bahagia di awal dan setelahnya kesedihan.
Tapi, ada juga yang bilang, menikah itu bahagia di awal, dan setelahnya jauh
lebih bahagia. Seperti perbandingan 1:1000, tinggal pilih, kamu termasuk angka”1”
atau, kamu termasuk orang-orang yang di dalam angka “1000”
Jadi, gimana? Niat
nikah, atau pacaran? ^ ^
Selamat, untuk
orang-orang yang bisa menikah di tahun ini! :D
16 komentar
artikel yang menggugah :)
ReplyDeletebener mbak, intisari dari tulisan ini, menikah itu (memang) penting dan bukan yang penting menikah...
Terima kasih, Kak. :D
DeleteAyook nikah :D
semoga cepat menikah mbak aya :)
ReplyDeleteSemoga cepat sukses, Mbak. :') aamiin
DeleteBiasanya yang menikah terburu-buru itu karena sudah di kejar usia atau di suruh cepat-cepat sama keluarganya, padahal belum tentu orangnya mau nikah hehehe
ReplyDeleteAku sudah sering lihat pasangan muda yang baru menikah, egonya masih pada tinggi karena seperti yang kamu bilang, mereka merasa kebebasannya tiba-tiba di renggut. Menikah itu mudah, menjalaninya yang sulit hehehe
Iya, ijab qobul mudah, setelah itu sulit, dan penuh tanggungjawab :')
Deletemenikah itu emang penting banget, gpp menikah jd resolusi di thun 2015 aku mendukungmu ....hehhe
ReplyDeleteAaaaamiin Mbak Dwi :')
Deleteinspiratif ekali artikel kakak ini, membuka pikiran yang mau menikah :D hehehe.
ReplyDeleteAyo, Kak. Lekas menikah :D
DeleteGak papa diketawain karena belum nikah, daripada buru2 nikah tapi habis itu gak bisa ketawa hehe.. Nikah itu memilih pasangan yang akan kita tatap wajahnya setiap kita bangun tidur, jadi gak boleh sembarangan. Kalo belum nikah dan belum punya calon, gak usah terlalu dipikirkan dan gak usah terlalu sibuk nyari, yang penting sungguh2 meningkatkan kualitas diri saja. Yakin deh, jodoh kita nanti (*yg belum nikah ya) sesuai dengan kualitas yg kita punya. Atau dengan kata lain, sibukkan diri kita dengan memantaskan diri untuk calon dengan kriteria yg kita inginkan. Betul gak?
ReplyDeleteHaha, iya, Kak. Yang baik untuk yang baik. Terima kasih komentarnya, Kak. :D
DeleteMasih jauh deh kalo urusan nikah :(
ReplyDeleteGaak usah terlalu dipikirin deh, jodohnya disipain dulu aja, :')
DeleteKalo dipikir akan banyak yang ilang kalo nikah muda. Tapi ternyata ngga. Justru banyak hal baru yang bikin surprise. Tapi bener, jangan sampe buru-buru hanya karena umur, jangan sampe beli kucing dalam karung. Mateng dan mapan segala sesuatunya, perbaiki akhlak biar kualitasnya setara, baru maju deh.
ReplyDeleteKayaknya aku emang harus belajar ginian, ke kamu, Kak. Aku lemah. -_-
Delete